Jumat, 24 Maret 2017

Kegiatan 1, Festival Budaya RPTRA

Malam Semua!

Kemarin kami telah membahas tentang survey yang kami lakukan di RPTRA Kedoya Utara. Nah, kali ini, kami akan membahas tentang kegiatan pertama kami yang dilakukan pada Minggu, 19 Maret lalu. Kegiatan ini bisa dibilang sangat spesial karena bertepatan juga dengan hari jadi 6 RPTRA, diantaranya adalah RPTRA Kedoya Utara, yang kemarin kami survey.

Nah, mulai nih kami bercerita. Pada pukul 07.00 WIB kami tiba di RPTRA Meruya Selatan untuk menghadiri acara hari jadi 6 RPTRA. Kenapa di RPTRA Meruya Selatan padahal kami survey di RPTRA Kedoya Utara? Karena acara hari jadi ini diadakan di RPTRA Meruya Selatan, dan RPTRA Kedoya Utara menjadi salah satu RPTRA yang hari jadinya hari Minggu lalu. Kami datang ditugaskan menjadi penerima tamu dan untuk daftar ulang lomba - lomba yang diadakan saat itu. Lomba-lombanya antara lain ada peragaan busana nusantara, tari daerah, mewarnai, dan lainnya.

RPTRA Meruya Selatan

Suasana acara sebelum dimulai


Sesampainya kami di RPTRA, kami langsung menemui Ibu Baiduri dan meminta daftar-daftar yang dibutuhkan. Kami membagi jadi 3 kelompok karena banyaknya tugas yang diberikan hari itu. Kami yang awalnya diberikan hanya sebagai penerima tamu dan daftar ulang juga diberikan tugas sebagai juri dari peragaan busana dan juga mengawasi jalannya mewarnai. Kami membagi menjadi 3 kelompok, 4 orang di meja daftar ulang, 2 orang menjadi juri, dan 2 orang lagi mengawasi jalannya lomba mewarnai.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB tepat, Naela, Gracia, Nabila dan Karin berada di meja penerima tamu dan daftar ulang lomba. Sedangkan Cornelia dan Yasmine menangani lomba mewarnai. Dan Adetassya dan Wendsney menjadi juri peragaan busana. Acara berjalan lancar, kami yang berada di meja tamu dan daftar ulang hampir kewalahan karena antusiasnya para pendaftar lomba yang sudah mencapai kuota namum tetap ingin mengikuti lomba. Acara ini seharusnya didatangi oleh Gubernur DKI dan Istrinya untuk mewakili ketua PKK, namun karena Pak Ahok sedang ambil cuti kampanye, jadi digantikan dengan Pak Sumarsono.

Penerima tamu dan daftar ulang
(Dari kanan ke kiri Naela - Karin -Nabila - Garcia)



Pak Sumarsono yang mendatangi acara ini

Suasana di meja tamu dan daftar ulang

Selanjutnya, kami akan membahas perlombaannya, karena banyak nya lomba, kami akan membahas salah satu lomba, yaitu peragaan busana. Peragaan busana yang dibantu dinilai oleh Cornelia dan Yasmin ini diikuti oleh 11 peserta dari berbagai RPTRA. Ohiya, para peserta yang mengikuti perlombaan ini adalah perwakilan dari beberapa RPTRA yang ada di sekitar Jakarta dan yang mengikuti perlombaan berkisaran dari umur 6-12 tahun. Karena kesibukan masing-masing anggota, kami jadi tidak sempat mengambil foto penjurian yang dilakukan oleh Cornelia dan Yasmin.

Lomba peragaan busana

Lanjut ke salah satu lomba yang ingin kami bahas, yaitu lomba mewarnai, yang dibantu diawasi oleh Adetassya dan Wendsney. Lomba ini diikuti oleh 40 peserta yang seharusnya diikuti hanya 35 peserta, karena antusias para peserta maka panitia akhirnya membuka slot nya kembali. Lomba mewarnai ini berlangsung dengan lancar, Adetassya dan Wendsney mengawasi jalannya perlombaan agar tidak ada yang curang. Di sini kami juga tidak sempat mengambil foto, jadi mohon maaf ya...

Acara berlangsung sampai pukul 14.00, acara berlangsung lancar, kami dibebas tugaskan setelah tugas kami selesai (tidak sampai pengumuman lomba).



Rabu, 22 Maret 2017

Survey Lokasi

Halo lagi!

Sekarang saya akan menceritakan tentang survey lokasi kegiatan kemanusiaan kami. Survey ini kami lakukan pada hari Senin 13 Maret 2017 yang lalu. Pada survey ini, kami mendatangi dua tempat. Yang pertama adalah RPTRA Kedoya Utara dan yang kedua adalah RPTRA Tanjung Duren.

Pertama-tama semua kelompok kami, kecuali Yasmine dan Nabila, berkumpul terlebih dahulu di kompleks BINUS Anggrek agar kami bisa berangkat ke RPTRA bersama-sama. Pada sekitar pukul 1 siang, kami semua bertemu di Kampus Anggrek dan langsung memesan transportasi taksi online untuk pergi ke lokasi. Yasmine dan Nabila menyusul langsung ke RPTRA karena memiliki urusan pada pagi harinya.

Nah, ini foto kami di dalam perjalanan

RPTRA yang pertama kami kunjungi adalah RPTRA Kedoya Utara. RPTRA ini terjaga dengan sangat baik, tempatnya bersih dan rapih. Saat kami datang ada beberapa anak-anak yang kelihatannya baru pulang sekolah bermain di sana. Nah, di bawah ini adalah foto-foto yang kami ambil dari RPTRA tersebut.



Bagaimana? Benar kan? RPTRAnya sangat terjaga dengan baik. Anak-anak pun dapat bermain dengan gembira. Begitu sampai, kami langsung mendatangi kantor RPTRA tersebut dan menyampaikan maksud kedatangan kami pada ibu pengurus RPTRA ini yaitu Ibu Baiduri. Beliau menerima kami dengan sangat baik dan ramah.

Beliau memberi tahu bahwa sudah ada kelompok lain yang datang ke RPTRA ini dan RPTRA Kedoya Utara ini bersyukur atas antusiasme mahasiswa BINUS dalam kegiatan volunteer yang dilakukan untuk RPTRA ini. Ada pula event yang beliau informasikan kepada kami di mana kami dapat membantu RPTRA ini. Event tersebut adalah festival budaya Indonesia untuk seluruh RPTRA Jakarta. Dalam festival tersebut, RPTRA Kedoya Utara mendapat tugas untuk membuat stand budaya yang bertemakan kebudayaan Jawa. RPTRA ini masih membutuhkan orang-orang untuk membantu mereka menjaga anak-anak yang berpartisipasi dan sekaligus untuk menjaga stand mereka.

Naela, Karin, dan Yasmine di ruang pengurus RPTRA

Cornelia saat berbicara dengan Ibu Baiduri
Kelompok kami berfoto dengan Ibu Baiduri
Nah, di atas itu adalah beberapa foto kami di RPTRA Kedoya Utara. Hmm tapi kalau diperhatikan sepertinya di foto terakhir anggota kelompoknya kurang satu ya? Kalau pembaca menyadari hal itu, wah maka mata Anda jeli sekali! Ya, memang kurang satu orang, yaitu Nabila. Itu karena Nabila yang mengambil foto dan pada akhirnya karena kami terburu-buru untuk mengunjungi RPTRA selanjutnya kami lupa bergantian mengambil foto dan akhirnya Nabila tidak ada di dalam foto.

Perjalanan kami berlanjut dan kami segera mendatangi RPTRA Tanjung Duren. RPTRA ini agak susah untuk dicari bila dibandingkan RPTRA Kedoya Utara. Kami baru kali ini datang ke kedua RPTRA, namun RPTRA Kedoya Utara lebih gampang ditemukan karena sudah terdaftar di Google Maps sehingga transportasi online kami lebih mudah mencapai lokasinya. Saat hendak pergi ke RPTRA Tanjung Duren kami sempat tersesat dan berjalan cukup jauh; kami harus bertanya arah jalan kepada para warga setempat untuk mencapai lokasinya.

RPTRA Tanjung Duren terletak di pinggir jalan yang tidak terlalu besar dan seperti kompleks perumahan. RPTRA ini lebih luas dan rindang daripada RPTRA sebelumnya. Fasilitas permainan untuk anak pun sepertinya lebih lengkap. Dan sama seperti RPTRA sebelumnya, RPTRA ini kondisinya terjaga dengan sangat baik.




Seperti di RPTRA sebelumnya, kami langsung mendatangi kantor pengurus RPTRA ini. Lagi-lagi, kami disambut dengan baik oleh ibu pengurus RPTRA Tanjung Duren ini.Sudah ada juga kelompok mahasiswa BINUS yang mendatangi RPTRA ini dan melakukan kegiatan kemanusiaan di sini. Kami lalu diberitahu tentang program-program yang ada di RPTRA ini dan tentang sekolah PAUD yang diadakan setiap pagi di RPTRA ini.

Adetassya, Karin, dan Yasmine di kantor pengurus RPTRA Tanjung Duren

Cornelia, Gracia, dan Naela di kantor pengurus RPTRA Tanjung Duren
Ibu pengurus RPTRA Tanjung Duren saat melihat proposal kami

Nah, di atas itu adalah beberapa foto dari saat kami mengunjungi RPTRA Tanjung Duren. Sayang sekali kami tidak sempat berfoto bersama dengan ibu pengurus RPTRA ini karena beliau saat itu memiliki urusan yang penting. Pada saat kami datang, ada beberapa oramg Pemda yang sedang melakukan kunjungan ke RPTRA tersebut. Sehingga, ibu pengurus RPTRA harus menemani para petugas dari Pemda tersebut.

Seusai survey kami ini, kami pulang dan lalu membicarakan mengenai RPTRA mana yang kami akan pilih untuk melakukan kegiatan kami. Diskusi itu kami melakukan melalui group chat kami di salah satu aplikasi komunikasi yang populer. Setelah mempertimbangkan kedua RPTRA, akhirnya kami sepakat untuk melakukan kegiatan kami di RPTRA yang pertama kami kunjungi, yaitu RPTRA Kedoya Utara. Kami memilih RPTRA ini karena lokasinya yang lebih mudah dicapai dan juga karena kami tertarik dengan festival yang diinformasikan kepada kami.

Sekian dulu post ini. Untuk selanjutnya, kami akan menceritakan tentang kegiatan kami selanjutnya, yaitu membantu RPTRA Kedoya Utara di festival kebudayaan Indonesia bagi RPTRA Jakarta.

Terima kasih sudah membaca! Sampai Jumpa!

Sabtu, 18 Maret 2017

Proposal

Project Luar Kelas
CBDC – TFI
Character Building Kewarganegaraan
MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN



Melakukan Kegiatan Sosial Sebagai Perwujudan Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak dan Nilai Gotong Royong


Identitas Kelompok

NIM
NAMA
JABATAN

Cornelia Febriani Tjandra
Ketua
2001596181
Alfiani Gracia Susanto
Sekretaris
2001593551
Wendsney Arviany Sadi
Anggota
2001589724
Nabila Syafira
Anggota
2001620810
Adetassya Esther C
Anggota
2001597612
Naela Inaya
Anggota
2001597606
Mahsyarrina Sugiyarto
Anggota
2001593715
Leilani Yasmine
Anggota

KELAS
LC66


BINUS UNIVERSITY
2017
__________________________________________________
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
Project Luar Kelas Character Building Kewarganegaraan

1.      Judul Project                           :           Melakukan Kegiatan Sosial Sebagai Perwujudan
Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak dan Nilai
Gotong Royong
2.      Lokasi Project                         :           RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak)
3.      Kelompok Target Kegiatan     :          
4.      Nama Anggota Kelompok      :          
1)                                                                                          :           Cornelia Febriani Tjandra      
2)                                                                                          :           Alfiani Gracia Susanto
3)                                                                                          :           Wendsney Arviany Sadi
4)                                                                                          :           Nabila Syafira
5)                                                                                          :           Adetassya Esther C
6)                                                                                          :           Naela Inaya
7)                                                                                          :           Mahsyarrina Sugiyarto
8)                                                                                          :           Leilani Yasmine
5.      Mata Kuliah                            :           Character Building Kewarganegaraan
6.      Kelas                                       :           LC66
7.      Dosen                                      :           Yustinus Suhardi Ruman






Jakarta, 6 Maret 2017
                        Mengetahui                                                                 Ketua Kelompok




   Yustinus Suhardi Ruman                                              Cornelia Febriani Tjandra
__________________________________________________

BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1  Latar Belakang
Di jaman yang semakin maju ini, persaingan antara individu dalam dunia akademis maupun dunia kerja semakin ketat. Persaingan ini akan terus bertambah ketat dalam beberapa tahun ke depan karena semakin terbukanya kemungkinan bersaing dengan bangsa lain dengan adanya pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menjamin keberhasilan Indonesia dalam lingkup persaingan ekonomi regional atau bahkan internasional seperti di atas, maka diperlukan persiapan yang kuat bagi generasi muda Indonesia dalam bidang akademis.
Salah satu komponen penting dalam bidang akademis adalah tingkat kemampuan baca-tulis. Dengan memiliki generasi muda yang mampu membaca dan menulis, maka Indonesia akan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya dan sebagai hasilnya, akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sayangnya, meskipun tingkat kemampuan baca-tulis di Indonesia sudah mencapai 93,9% per tahun 2015, namun angka itu masih jauh dari angka 100% yang dimiliki oleh negara-negara maju seperti Finlandia. Tingkat kemampuan baca-tulis ini berkaitan erat dengan adanya minat baca dan menurut hasil survey pada tahun 2016, tingkat minat baca Indonesia diberi peringkat ke 60 dari 61 negara.
Selain kemampuan baca-tulis yang baik, untuk dapat bersaing di forum ekonomi internasional, generasi muda Indonesia juga harus memiliki kepribadian yang baik. Nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang paling sesuai untuk generasi muda Indonesia karena sudah pasti sesuai dengan identitas bangsa ini. Di era globalisasi yang memudahkan nilai-nilai asing untuk masuk ini, generasi muda harus tetap menjaga pendirian akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia dan tidak mengikuti nilai-nilai asing yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa ini.
Dalam upaya meningkatkan minat baca generasi muda Indonesia sekaligus menjaga nilai luhur bangsa Indonesia, maka kelompok kami akan mengadakan kegiatan sosial di Ruang Terbuka Publik Ramah Anak (RPTRA). Kegiatan yang kami lakukan ini akan berfokus kepada peningkatan minat serta kemampuan baca-tulis anak sekaligus pengajaran akan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yaitu nilai gotong royong.

1.2  Permasalahan
1.      Bagaimana cara meningkatkan minat baca serta kemampuan baca-tulis pada anak?
2.      Bagaimana cara menanamkan dan menjaga nilai gotong royong pada pribadi anak?

1.3  Dasar Kegiatan
1.      Pentingnya kemampuan baca-tulis yang baik dalam pendidikan.
Kemampuan baca-tulis yang dimaksud melebihi dari sekadar membaca ataupun menulis saja. Selain membaca dan menulis, kemampuan menyerap informasi dan menginterpretasi bacaan pun diperlukan untuk dapat memahami pelajaran. Apabila ini dapat dicapai maka pelajaran dapat diserap dengan baik sehingga kualitas pendidikan menjadi lebih tinggi. Kualitas pendidikan yang baik berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia professional yang diperlukan negara untuk dapat bersaing di kancah internasional.
2.      Nilai luhur gotong royong sebagai identitas bangsa.
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berhubungan sosial dengan makhluk lainnya. Budaya gotong royong merupakan perwujudan dari sifat itu. Nilai luhur ini merupakan nilai luhur yang sudah mendarah-daging dalam identitas bangsa Indonesia. Namun dewasa ini, nilai individualisme dari pengaruh luar mulai masuk dan menggerogoti nilai warisan nenek moyang kita ini. Padahal, nilai gotong royong penting bukan hanya karena merupakan identitas bangsa namun juga karena kerja sama serta interaksi dengan lingkungan merupakan komponen penting dalam perkembangan jiwa serta kehidupan seseorang.

1.4 Tujuan Kegiatan
1.      Meningkatkan minat baca anak
2.      Meningkatkan kemampuan baca-tulis anak
3.      Menanamkan nilai luhur gotong royong pada anak
_________________________________________________

BAB II
M E T O D E  K E G I A T A N
            Metode yang digunakan dalam kegiatan sosial ini adalah dengan membimbing pembelajaran anak-anak di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Metode pengajarannya dua arah, agar anak-anak bisa lebih mengerti apa yang kami ajarkan. Selain itu juga dengan pendekatan personal kepada setiap anak di RPTRA untuk memotivasi mereka dalam belajar, baik itu belajar membaca, menulis, dan juga pelajaran-pelajaran lain yang akan sangat berguna bagi kehidupan mereka dimasa mendatang.
            Kami juga akan menanamkan nilai gotong royong kepada anak-anak di RPTRA agar nilai tersebut bisa terus dilestarikan sampai generasi berikutnya. Dengan pengajaran yang kami berikan, kami harap anak-anak akan bisa belajar dengan baik dan tingkat pendidikan di Indonesia bisa meningkat.


_________________________________________________
BAB III
K O N S E P
3.1  Tema Kegiatan
Peningkatan Minat Baca dengan Cara yang Menyenangkan

3.2  Peserta Kegiatan
1.      Anggota kelompok
2.      Anak-anak di lingkungan sekitar RPTRA

3.3  Sistematika Kegiatan
1.      Storytelling
2.      Games edukatif
3.      Memberikan buku bacaan dan buku kegiatan untuk belajar
4.      Mengajar materi

3.4  Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan akan dilakukan satu kali dalam seminggu.
_________________________________________________



Perencanaan dan Proposal

Halo lagi!

Pertama-tama, saya mohon maaf karena tidak langsung membuat blog post setelah setiap kegiatan kami. Hal ini dikarenakan kelompok kami terlambat dalam membuat blog ini dan cenderung lupa untuk menulis setelah kegiatan.

Pada post kali ini, saay akan menceritakan tentang perumusan rencana kegiatan serta proposal kegiatan kami.

Kami mulai membicarakan rancangan kegiatan kami setelah kelas Kewarganegaraan kami pada tanggal 28 Februari 2017 (minggu kedua). Pada hari itu kami bertemu sebentar di luar kelas dan berkumpul. Hal-hal yang kami diskusikan adalah tempat kegiatan yang dituju, jenis kegiatan, serta perkiraan hari-hari pelaksanaan. Lalu, karena beberapa di antara kami ada yang memiliki kegiatan lain, kami melanjutkan diskusi kami lewat grup LINE yang telah kami buat. Diskusi lanjutan itu berlangsung selama hampir satu minggu ke depan.

Lalu, proposal kegiatan kami rumuskan sekaligus ketik pada hari Minggu 5 Maret 2017. Kemudian, proposal tersebut kami serahkan untuk ditinjau dan disetujui oleh dosen pada pertemuan minggu ketiga kelas Kewarganegaraan yaitu di hari Selasa 7 Maret 2017. Pada hari itu juga kami segera meminta surat rekomendasi dari CBDC BINUS University agar kami bisa melangsungkan survey serta kegiatan kami.

Nah, karena pada post sebelumnya saya telah berjanji untuk menjelaskan lebih lanjut tentang alasan kami melakukan kegiatan kami, maka berikut ini akan saya kutip bagian latar belakang dari proposal kami. Bagian ini telah mencakup alasan kegiatan ini kami lakukan secara komprehensif.


"Di jaman yang semakin maju ini, persaingan antara individu dalam dunia akademis maupun dunia kerja semakin ketat. Persaingan ini akan terus bertambah ketat dalam beberapa tahun ke depan karena semakin terbukanya kemungkinan bersaing dengan bangsa lain dengan adanya pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menjamin keberhasilan Indonesia dalam lingkup persaingan ekonomi regional atau bahkan internasional seperti di atas, maka diperlukan persiapan yang kuat bagi generasi muda Indonesia dalam bidang akademis.
Salah satu komponen penting dalam bidang akademis adalah tingkat kemampuan baca-tulis. Dengan memiliki generasi muda yang mampu membaca dan menulis, maka Indonesia akan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya dan sebagai hasilnya, akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sayangnya, meskipun tingkat kemampuan baca-tulis di Indonesia sudah mencapai 93,9% per tahun 2015, namun angka itu masih jauh dari angka 100% yang dimiliki oleh negara-negara maju seperti Finlandia. Tingkat kemampuan baca-tulis ini berkaitan erat dengan adanya minat baca dan menurut hasil survey pada tahun 2016, tingkat minat baca Indonesia diberi peringkat ke 60 dari 61 negara.
Selain kemampuan baca-tulis yang baik, untuk dapat bersaing di forum ekonomi internasional, generasi muda Indonesia juga harus memiliki kepribadian yang baik. Nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang paling sesuai untuk generasi muda Indonesia karena sudah pasti sesuai dengan identitas bangsa ini. Di era globalisasi yang memudahkan nilai-nilai asing untuk masuk ini, generasi muda harus tetap menjaga pendirian akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia dan tidak mengikuti nilai-nilai asing yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa ini.
Dalam upaya meningkatkan minat baca generasi muda Indonesia sekaligus menjaga nilai luhur bangsa Indonesia, maka kelompok kami akan mengadakan kegiatan sosial di Ruang Terbuka Publik Ramah Anak (RPTRA). Kegiatan yang kami lakukan ini akan berfokus kepada peningkatan minat serta kemampuan baca-tulis anak sekaligus pengajaran akan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yaitu nilai gotong royong."
 
Singkatnya, kami ingin meningkatkan minat baca serta menanamkan nilai gotong royong pada anak melalui kegiatan kemanusiaan ini. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk bakti kami bagi Indonesia dengan cara membantu dalam membentuk generasi muda yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih maju.

Kami berharap kegiatan kami ini sukses dan tujuannya dapat tercapai. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja keras dalam kegiatan kami selanjutnya.

Sekian post ini saya tuliskan bagi para pembaca. Untuk post selanjutnya, saya akan menceritakan tentang kegiatan survey RPTRA kami. Sampai jumpa!