Project
Luar Kelas
CBDC
– TFI
Character Building Kewarganegaraan
MELAKUKAN
KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN
Melakukan
Kegiatan Sosial Sebagai Perwujudan Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak dan
Nilai Gotong Royong
Identitas
Kelompok
NIM
|
NAMA
|
JABATAN
|
Cornelia Febriani Tjandra
|
Ketua
|
|
2001596181
|
Alfiani Gracia Susanto
|
Sekretaris
|
2001593551
|
Wendsney Arviany Sadi
|
Anggota
|
2001589724
|
Nabila Syafira
|
Anggota
|
2001620810
|
Adetassya Esther C
|
Anggota
|
2001597612
|
Naela Inaya
|
Anggota
|
2001597606
|
Mahsyarrina Sugiyarto
|
Anggota
|
2001593715
|
Leilani Yasmine
|
Anggota
|
KELAS
|
LC66
|
BINUS
UNIVERSITY
2017
__________________________________________________
__________________________________________________
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
Project Luar Kelas Character Building
Kewarganegaraan
1. Judul
Project : Melakukan Kegiatan Sosial Sebagai
Perwujudan
Kepedulian
Terhadap Pendidikan Anak dan Nilai
Gotong
Royong
2. Lokasi
Project : RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah
Anak)
3. Kelompok
Target Kegiatan :
4. Nama
Anggota Kelompok :
1)
: Cornelia
Febriani Tjandra
2)
: Alfiani
Gracia Susanto
3)
: Wendsney
Arviany Sadi
4)
: Nabila
Syafira
5)
: Adetassya
Esther C
6)
: Naela
Inaya
7)
: Mahsyarrina
Sugiyarto
8)
: Leilani
Yasmine
5. Mata
Kuliah : Character Building Kewarganegaraan
6. Kelas : LC66
7. Dosen : Yustinus Suhardi Ruman
Jakarta,
6 Maret 2017
Mengetahui Ketua
Kelompok
Yustinus Suhardi Ruman Cornelia Febriani Tjandra
__________________________________________________
BAB
I
P
E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Di jaman yang semakin
maju ini, persaingan antara individu dalam dunia akademis maupun dunia kerja
semakin ketat. Persaingan ini akan terus bertambah ketat dalam beberapa tahun
ke depan karena semakin terbukanya kemungkinan bersaing dengan bangsa lain
dengan adanya pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk
menjamin keberhasilan Indonesia dalam lingkup persaingan ekonomi regional atau
bahkan internasional seperti di atas, maka diperlukan persiapan yang kuat bagi
generasi muda Indonesia dalam bidang akademis.
Salah satu komponen
penting dalam bidang akademis adalah tingkat kemampuan baca-tulis. Dengan
memiliki generasi muda yang mampu membaca dan menulis, maka Indonesia akan
dapat meningkatkan kualitas pendidikannya dan sebagai hasilnya, akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sayangnya, meskipun tingkat
kemampuan baca-tulis di Indonesia sudah mencapai 93,9% per tahun 2015, namun
angka itu masih jauh dari angka 100% yang dimiliki oleh negara-negara maju
seperti Finlandia. Tingkat kemampuan baca-tulis ini berkaitan erat dengan
adanya minat baca dan menurut hasil survey pada tahun 2016, tingkat minat baca
Indonesia diberi peringkat ke 60 dari 61 negara.
Selain kemampuan
baca-tulis yang baik, untuk dapat bersaing di forum ekonomi internasional,
generasi muda Indonesia juga harus memiliki kepribadian yang baik. Nilai-nilai
luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang paling
sesuai untuk generasi muda Indonesia karena sudah pasti sesuai dengan identitas
bangsa ini. Di era globalisasi yang memudahkan nilai-nilai asing untuk masuk
ini, generasi muda harus tetap menjaga pendirian akan identitasnya sebagai
bangsa Indonesia dan tidak mengikuti nilai-nilai asing yang bertentangan dengan
nilai luhur bangsa ini.
Dalam upaya
meningkatkan minat baca generasi muda Indonesia sekaligus menjaga nilai luhur
bangsa Indonesia, maka kelompok kami akan mengadakan kegiatan sosial di Ruang
Terbuka Publik Ramah Anak (RPTRA). Kegiatan yang kami lakukan ini akan berfokus
kepada peningkatan minat serta kemampuan baca-tulis anak sekaligus pengajaran
akan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yaitu nilai gotong royong.
1.2 Permasalahan
1. Bagaimana
cara meningkatkan minat baca serta kemampuan baca-tulis pada anak?
2.
Bagaimana cara menanamkan dan menjaga
nilai gotong royong pada pribadi anak?
1.3 Dasar Kegiatan
1.
Pentingnya
kemampuan baca-tulis yang baik dalam pendidikan.
Kemampuan
baca-tulis yang dimaksud melebihi dari sekadar membaca ataupun menulis saja.
Selain membaca dan menulis, kemampuan menyerap informasi dan menginterpretasi
bacaan pun diperlukan untuk dapat memahami pelajaran. Apabila ini dapat dicapai
maka pelajaran dapat diserap dengan baik sehingga kualitas pendidikan menjadi
lebih tinggi. Kualitas pendidikan yang baik berbanding lurus dengan kualitas
sumber daya manusia professional yang diperlukan negara untuk dapat bersaing di
kancah internasional.
2.
Nilai luhur
gotong royong sebagai identitas bangsa.
Manusia
pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berhubungan
sosial dengan makhluk lainnya. Budaya gotong royong merupakan perwujudan dari
sifat itu. Nilai luhur ini merupakan nilai luhur yang sudah mendarah-daging
dalam identitas bangsa Indonesia. Namun dewasa ini, nilai individualisme dari
pengaruh luar mulai masuk dan menggerogoti nilai warisan nenek moyang kita ini.
Padahal, nilai gotong royong penting bukan hanya karena merupakan identitas
bangsa namun juga karena kerja sama serta interaksi dengan lingkungan merupakan
komponen penting dalam perkembangan jiwa serta kehidupan seseorang.
1.4 Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan
minat baca anak
2. Meningkatkan
kemampuan baca-tulis anak
3. Menanamkan
nilai luhur gotong royong pada anak
_________________________________________________
BAB
II
M
E T O D E K E G I A T A N
Metode
yang digunakan dalam kegiatan sosial ini adalah dengan membimbing pembelajaran
anak-anak di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Metode pengajarannya dua
arah, agar anak-anak bisa lebih mengerti apa yang kami ajarkan. Selain itu juga
dengan pendekatan personal kepada setiap anak di RPTRA untuk memotivasi mereka
dalam belajar, baik itu belajar membaca, menulis, dan juga pelajaran-pelajaran
lain yang akan sangat berguna bagi kehidupan mereka dimasa mendatang.
Kami
juga akan menanamkan nilai gotong royong kepada anak-anak di RPTRA agar nilai
tersebut bisa terus dilestarikan sampai generasi berikutnya. Dengan pengajaran
yang kami berikan, kami harap anak-anak akan bisa belajar dengan baik dan
tingkat pendidikan di Indonesia bisa meningkat.
_________________________________________________
BAB
III
K
O N S E P
3.1 Tema Kegiatan
Peningkatan
Minat Baca dengan Cara yang Menyenangkan
3.2 Peserta Kegiatan
1. Anggota
kelompok
2. Anak-anak
di lingkungan sekitar RPTRA
3.3 Sistematika Kegiatan
1. Storytelling
2. Games
edukatif
3. Memberikan
buku bacaan dan buku kegiatan untuk belajar
4. Mengajar
materi
3.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar